KKN IPMAFA Pati Lakukan Pemberdayaan Berbasis Pesantren

Pati, NU Online
Peran mahasiswa semakin luas di tengah masyarakat. Selama melaksanakan tugas kuliah kerja nyata (KKN), hal terpenting adalah mahasiswa berkewajiban menjadi motor pemberdayaan dan terlibat penuh dalam membangun masyarakat di desa. Mahasiswa juga harus menjaga sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai pesantren. 

Demikian disampaikan KH Abdul Ghaffar Rozin, Rektor Institut Pesantren Mathali'ul Falah Pati (IPMAFA) saat menerjunkan 198 mahasiswa KKN di Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah (1/7).

"KKN IPMAFA selama ini selalu meninggalkan prestasi yang baik dalam pemberdayaan masyarakat. Diharapkan mahasiswa ketika KKN tidak membawa cat atau papan nama tetapi membawa metodologi dan terobosan yang memajukan kondisi masyarakat sekitar," jelas Ketua RMI PBNU ini. 

Penerjunan diterima langsung oleh Bupati Pati Hariyanto yang sekaligus mendelegasikan kepada para Kepala Desa tempat berlangsungnya KKN untuk menfasilitasi dan mengarahkan mahasiswa dalam membantu program pemberdayaan desa. KKN yang berlokasi di dua Kecamatan Tlogowungu dan Gembong dan tersebar di 26 desa ini dihadiri Bapeda Pati, Camat dan para Kepala Desa.

Sementara Bupati Pati Haryanto menegaskan bahwa tugas mahasiswa KKN bukan pada pembangunan fisik, tapi hal-hal yang terkait dengan pemberdayaan. "Kalaupun ada program fisik, hanya bersifat menunjang. Yang terpenting dari KKN ini adalah memaksimalkan apa yang ada di desa, untuk desa dan dikembalikan lagi kepada desa," tuturnya.

Program KKN mengangkat tema "Peningkatan Kemandirian dan Daya Saing Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui KKN yang Berkelanjutan" dan berlangsung selama sebulan lebih dari 1 Agustus 2016-17 September 2016 mendatang. Fokus KKN IPMAFA terdiri dari 4 pilar utama meliputi pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kesehatan yang berbasis nilai-nilai pesantren.

Sebelum melaksanakan KKN, mahasiswa melakukan observasi selama sebulan untuk menggali data dan informasi terkait masalah dan potensi desa, kemudian mereka melakukan FGD dengan masyarakat. Dari FGD tersebut ditarik menjadi program kerja masing-masing kelompok sehingga program KKN yang dijalankan sesuai dengan masalah dan potensi yang ada di desa. KKN IPMAFA didesain cukup matang supaya proses KKN dapat berjalan lancar dan efektif sesuai misi utamanya yaitu pemberdayaan masyarakat. (Isyrokh Fuaidi/Fathoni)

Posting Komentar

0 Komentar