Mahasiswa KKN IPMAFA Siap Memberdayakan Potensi Desa Gembong Dan Tlogowungu

Bupati Pati secara resmi menerjunkan 198 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA ) di 26 desa yang tersebar di Kecamatan Gembong (11 desa) dan Tlogowungu (15 desa) hari ini (1/8) di Pendopo Kabupaten Pati. Penerjunan dilakukan secara resmi dengan menyematkan id card anggota KKN kepada dua mahasiswa. Turut hadir dalam acara ini perwakilan Bapeda Pati, Camat Gembong dan Tlogowungu seta 26 Kepala Desa sasaran.
Program dengan tema Peningkatan Kemandirian dan Daya Saing Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui KKN yang Berkelanjutan ini dilaksanakan sejak hari ini (1/8) hingga 17 September mendatang, yang sebelumnya telah dilakukan tahap observasi selama bulan Ramadhan hingga akhir Juli.
Observasi dilakukan dalam rangka mencari data dan informasi terkait lokasi, masalah sekaligus potensi yang nantinya akan ditarik untuk menjadi program kerja masing-masing kelompok KKN. “Jadi hari ini mahasiswa langsung live in lokasi, dan akan ditutup tanggal 27 September,” tutur Ketua Pelaksana KKN Isyrokh Fuaidi.
Dalam sambutannya, Rektor IPMAFA Abdul Ghaffarozin mengungkapkan, tahun ini ia memberanikan diri tidak lagi memakai KKN tematik Posdaya.
IPMAFA sudah cukup mampu membuat konstruksi KKN-nya sendiri menjadi KKN pemberdayaan IPMAFA. “Artinya kita berharap KKN yang berkelanjutan ini adalah KKN khas IPMAFA dengan isu atau spirit pemberdayaannya itu tetap tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.
Isyrokh Menambahkan, fokus KKN Pemberdayaan IPMAFA mengedepankan 4 pilar unggulan, yakni pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kesehatan yang berbasis nilai-nilai pesantren. “Nanti dari sekian program masing-masing kelompok KKN akan diambil yang unggulan saja. Karena kita sadar mengingat waktu hanya satu setengah bulan saja,” imbuhnya.
Rozin juga menambahkan, IPMAFA bercita-cita mewujudkan program KKN yang substansial, betul-betul memberdayakan masyarakatnya. “Datang tidak membawa cat dan papan nama, tapi membawa metodologi dan semangat mengembangkan dan memberdayakan masyarakat, untuk kemudian setelah KKN ini selesai efek yang ditimbulkan bisa terus-menerus ada,” katanya.
Beberapa KKN dilakukan selama 4 kali sebelumnya selalu meninggalkan prestasi luar biasa, misalnya hampir setiap KKN selalu mendirikan atau juga merevitalisasi PAUD dan TK di setiap wilayah. Beberapa memberikan terobosan usaha di berbagai macam usaha, dan hal-hal lain yang sifatnya pemberdayaan. “Saya kira ini adalah satu langkah maju IPMAFA untuk bisa mendirikan sistem KKN nya sendiri, yaitu KKN IPMAFA yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Pati Haryanto, bahwa tugas mahasiswa KKN ini bukan pada pembentukan fisik, tapi hal-hal yang terkait empat pilar pemberdayaan. Kalaupun ada program fisik, hanya bersifat menunjang. “Yang terpenting dari KKN ini adalah memaksimalkan apa yang ada di desa, untuk desa dan dikembalikan lagi kepada desa,” tuturnya. (ak-04/ai-2)
Sumber: Harian Pati

Posting Komentar

0 Komentar