Tamayur, Mari Manfaatkan Lahan Nganggur!



Blingijati, Pati – Hasil data observasi Tim 05 KKN IPMAFA menunjukkan bahwa hampir di seluruh RT Desa Blingijati (80%) terdapat lahan kosong yang tidak dimanfaatkan – dianggurkan – dengan kondisi sangat tidak tertata, bahkan cenderung digunakan sebagai tempat pembuangan sampah pohon-pohon tumbang.

Hasil observasi tersebut kemudian difloor-kan pada saat FGD (Focus Group Disscussion)/ musyawarah terbatas dengan beberapa pihak terkait, dan hal tersebut memang dibenarkankan oleh peserta FGD.


Oleh karenanya Tim 05 KKN IPMAFA berinisiatif membantu warga setempat untuk megolah ruang publiknya, yakni dengan cara memanfaatkan lahan-lahan kosong agar ditanami sayur-mayur. Yang kemudian usulan program ini diajukan dalam Lokakarya Mini, hingga positif menjadi program atas dasar dukungan dari peserta yang hadir dalam Lokakarya Mini.

Hadirlah program pelatihan TAMAYUR yang memiliki kepanjangan; Taman Sayur Mayur. Program ini mulai dipraktekkan sejak hari Jum’at kemarin (18/08/2017), di Balai Desa Blingijati dengan sasaran pesertanya Ibu-ibu.

Pelatihan dinarasumberi alumni OISCA Nurrohman Nasrulloh yang menjelaskan tentang pemanfaatan lahan dengan ditanami sayur mayur menggunakan media tanam polybag dan hydroponic. Cara ini dilakukan agar sebagian warga yang tidak memiliki lahan pun bisa tetap bercocok tanam.

Kemudian mengapa tanaman yang dipilih adalah sayur mayur? Karena sebagai salah satu metode menghemat bagi para ibu agar dalam memenuhi kebutuhan dapur tidak perlu keluar biaya terlalu banyak, bahkan bisa memasak dengan hasil panen tanaman sendiri.

Acara TAMAYUR ditutup dengan pembagian benih sayur mayur dan swaka foto bersama peserta yang tersisa.




Posting Komentar

0 Komentar