Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pembekalan yang telah diberikan satu hari sebelumnya dan menjadi bagian penting dari tahapan awal program pemberdayaan masyarakat.
Ketua panitia KKN, Fajar Adhi Kurniawan, MSI., menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut berjalan lancar dan mendapat respon positif dan antusias dari mahasiswa.
“Alhamdulillah, kegiatan berlangsung baik, sesuai harapan, mahasiswa diberikan pemahaman akan teori pemberdayaan yang akan menjadi kunci mahasiswa IPMAFA untuk terjun ke lapangan sesuai dengan tujuan konsep KKN Pemberdayaan 2025,” ujar Fajar.
Salah satu contohnya ditunjukkan oleh Kelompok 10 yang diwakili oleh Thosiin selaku mahasiswa KKN. Dalam presentasi program kerja, kelompok ini berhasil menemukan potensi ekonomi lokal berupa produksi keripik tempe.
Produk tersebut dinilai sebagai makanan ringan yang bergizi serta higienis, dan memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai usaha rumah tangga berbasis komunitas.
Pemateri pembekalan KKN, Siswanto, MA, menjelaskan bahwa praktik ini merupakan simulasi awal bagi mahasiswa untuk menggali potensi desa melalui pendekatan ABCD.
“Melalui metode ini, mahasiswa diajak untuk melihat kekuatan dan aset yang telah ada di masyarakat, bukan semata-mata melihat kekurangan,” terang Siswanto.
Dengan adanya praktik pemetaan aset ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami kondisi riil di masyarakat serta mampu menyusun program kerja yang relevan dan berkelanjutan sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki masing-masing desa. (Sis/MZ)
0 Komentar