
Kegiatan ini melibatkan 17 ibu-ibu PKK Desa Angkatan Kidul, yang selama ini memiliki keinginan untuk memanfaatkan kembali lahan yang kurang produktif. Kordes sekaligus narasumber, Thosin Agawid, bersama penanggung jawab program Dilla Nanda Saputri, memberikan sosialisasi mengenai pentingnya ketahanan pangan keluarga dan cara mengelola pekarangan rumah agar lebih bermanfaat.
“Tujuan dari program ini adalah mendorong ibu-ibu PKK agar lebih aktif dalam bercocok tanam di pekarangan rumah sekaligus menumbuhkan kesadaran untuk hidup hemat. Dengan menanam sendiri, keluarga tidak hanya lebih sehat tetapi juga bisa mengurangi pengeluaran harian,” ungkap Thosin Agawid.
Sebagai langkah awal, mahasiswa KKN membagikan bibit terong dan cabai kepada peserta. Masing-masing ibu PKK mendapatkan dua bibit, sementara bibit lainnya ditanam di pekarangan Balai Desa sebagai contoh kebun bersama. Harapannya, kebun kecil ini akan menjadi inspirasi bagi keluarga lain untuk ikut serta mengoptimalkan pekarangan rumah.
Ketua PKK Desa Angkatan Kidul, Kiswati, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapannya.
“Kami berharap kegiatan ini bisa memotivasi ibu-ibu untuk lebih semangat bercocok tanam, menghidupkan kembali pekarangan yang terbengkalai, dan tentu saja mendorong pola hidup hemat,” ujarnya.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya sustainable living di pedesaan. Dengan ketahanan pangan keluarga, masyarakat tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasar, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.
Selain itu, kebiasaan menanam sayuran sendiri juga diyakini dapat meningkatkan kualitas gizi keluarga dan menjaga lingkungan tetap hijau.
Ke depan, mahasiswa KKN berharap ibu-ibu PKK dapat mengembangkan kebun sehat ini menjadi kebun percontohan desa yang bisa dikelola secara mandiri dan berkelanjutan. (Dilla Nanda Saputri/MZ)
0 Komentar