KKN Antasena-IPMAFA dan Karang Taruna Ubah Limbah Sekam Jadi Media Tanam

KKN IPMAFA, Pati – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan IPMAFA-Antasena Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, berkolaborasi dengan Karang Taruna setempat dalam kegiatan pelatihan pembuatan arang sekam, Senin (8/9/2025).

Program bertema Membalik Nasib Limbah Sekam Menjadi Media Tanam ini menjadi upaya nyata untuk memanfaatkan limbah pertanian sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Kegiatan yang dipusatkan di Posko KKN Antasena itu diikuti sekitar 20 peserta dari anggota Karang Taruna, mahasiswa KKN, dan masyarakat sekitar.

Mereka diajak langsung praktik membuat arang sekam menggunakan tungku sederhana dari bata dengan tabung kawat di tengah sebagai media pembakaran.

Koordinator Desa KKN Antasena, Mohammad Bahrul Ulum, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi juga wujud penerapan ekonomi sirkular di desa.

“Melalui program pengolahan sekam ini, kami berupaya menghadirkan ekonomi sirkular yang tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberi nilai tambah bagi masyarakat. Dari sesuatu yang sering dianggap tak berguna, kita belajar bahwa jika dikelola dengan baik, bisa menjadi peluang ekonomi dan solusi ramah lingkungan bagi Desa Tambahagung,” ujarnya.

Penanggung jawab bidang ekonomi KKN Antasena, Rofi’ Umaeroh, menambahkan bahwa keberlanjutan program ini sangat bergantung pada keterlibatan pemuda desa.

“Kami melihat arang sekam bisa menjadi potensi yang bagus untuk mendorong kreativitas dan kemandirian ekonomi. Maka dari itu, kami mengajak Karang Taruna untuk memproduksi bersama, supaya saat KKN sudah selesai bisa ada yang meneruskan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Tambahagung, Trijaya Harsono, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN IPMAFA tersebut.

“Wah, ini ilmu baru yang kita dapat dari teman-teman KKN. Saya sangat ingin tahu cara pembuatannya, saya simak dari awal sampai akhir. Menurut saya ini sangat bermanfaat, karena biasanya sekam hanya dibiarkan menumpuk,” ungkapnya.

Dengan adanya inovasi pengolahan sekam menjadi arang sekam, Desa Tambahagung berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus membuka jalan bagi pengembangan usaha lokal berbasis pertanian. (Lailatul Hikmah/MZ)

Posting Komentar

0 Komentar