Acara yang berlangsung di Posko KKN Askawu, Dukuh Krajan, Jumat (5/9/2025), diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, dosen pendamping lapangan (DPL), serta mahasiswa KKN.
Pendampingan ini dipandu langsung oleh Nihayatun Ni’amah, S.Si., praktisi sekaligus pendamping sertifikasi halal dari Kalinyamatan, Jepara.
Dalam prosesnya, peserta mendapat arahan teknis mulai dari pendataan syarat, pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), pengisian dokumen persyaratan, hingga tahap verifikasi dan validasi bersama pendamping.
Setelah data lengkap, pengajuan disubmit ke Kementerian Agama untuk kemudian diterbitkan sertifikat halal resmi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Pentingnya sertifikasi halal bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga menjadi strategi branding agar produk UMKM lebih mudah dikenal dan diterima pasar yang lebih luas,” ungkap Nihayatun dalam paparannya.
Kordes KKN Askawu, Yurrisal Harimurti, menyampaikan bahwa program ini digagas karena masih banyak produk UMKM Dudakawu yang belum memiliki sertifikasi halal, padahal kebutuhan pasar menuntut jaminan mutu dan kehalalan.
“Kami berharap pendampingan ini menjadi awal yang baik agar UMKM Dudakawu siap bersaing, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di luar daerah,” ujarnya.
Salah satu pelaku UMKM, Deivana Immadatil Ummah, mengapresiasi kegiatan ini. “Terima kasih telah mengadakan pendampingan ini. Sertifikasi halal sangat bermanfaat bagi kami agar produk yang kami hasilkan lebih dipercaya konsumen,” ucapnya.
Kepala Desa Dudakawu, dalam kesempatan terpisah, menegaskan dukungannya terhadap program ini.
“Kami menyambut baik langkah KKN IPMAFA-Askawu yang membantu UMKM Dudakawu mendapatkan sertifikasi halal. Ini sejalan dengan upaya pemerintah desa untuk meningkatkan daya saing produk lokal,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Tim KKN IPMAFA-Askawu berharap seluruh pelaku UMKM Dudakawu dapat lebih mudah mengakses sertifikasi halal, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya aman dan berkualitas, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam menghadapi persaingan pasar. (Dewi Setyaningsih/MZ)
0 Komentar