Pelaku UMKM dan Petani Kopi Desa Belajar Inovasi Kopi Celup & Pemasaran Digital

KKN IPMAFA, Jepara – Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang, Jepara, yang selama ini dikenal memiliki potensi kopi melimpah, mulai mengambil langkah strategis untuk mengembangkan produk sekaligus memperluas pasar.

Melalui program Workshop Inovasi Baru Kopi Celup dan Pemasaran Digital Shopee, Kelompok KKN Pemberdayaan IPMAFA-ASKAWU mendorong UMKM dan petani kopi setempat masuk ke ranah digital pada Minggu (31/8/2025) di Balai Desa Dudakawu.

Kegiatan yang diikuti 22 peserta dari pelaku UMKM, petani kopi, dan tim KKN ini diinisiasi dengan latar belakang banyaknya aset kopi di Dudakawu yang selama ini masih terkendala pemasaran online.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mampu menciptakan produk kopi dalam bentuk inovatif, tetapi juga menguasai strategi pemasaran digital agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

Dua Sesi Pembelajaran: Kopi Celup & Digital Marketing

Acara terbagi menjadi dua sesi utama. Pada sesi pertama, peserta dibimbing oleh Ahmad Sholikhul Huda dalam praktik pembuatan kopi celup. Teknik sederhana namun bernilai jual tinggi ini membuka wawasan baru bagi petani dan UMKM bahwa kopi lokal bisa diolah menjadi produk yang lebih praktis dan memiliki daya tarik pasar.

Sesi kedua dipandu oleh Saifudin, narasumber pemasaran digital, yang memberikan pelatihan praktis mengenai strategi berjualan di platform Shopee.

Peserta diajarkan cara membuka toko online, mengunggah foto produk yang menarik, menulis deskripsi efektif, hingga mengatur strategi promosi agar produk lebih mudah ditemukan konsumen.

“Kunci sukses pemasaran digital adalah membangun kepercayaan lewat reputasi yang baik, menghadirkan visual produk yang menarik, memberikan informasi jelas dan jujur, serta memaksimalkan strategi promosi,” tegas Saifudin saat memberikan materi.

Meningkatkan Daya Saing UMKM Desa

Kordes Yurrisal Harimurti menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberi bekal nyata bagi masyarakat, khususnya UMKM Dudakawu, untuk meningkatkan nilai tambah produk sekaligus memperluas jaringan pemasaran.

Dukungan penuh juga datang dari penanggung jawab bidang ekonomi, Dyes Harleka Syahud dan Zyayan Afiana, yang menekankan pentingnya transformasi digital dalam pengembangan usaha desa.

“Dengan adanya pelatihan ini, produk kopi Dudakawu tidak hanya berhenti pada penjualan tradisional, tetapi juga berpeluang menembus pasar online yang lebih luas,” ujar Harleka.

Selain memperkuat branding produk lokal, inovasi kopi celup juga diharapkan menjadi ikon baru desa yang dapat bersaing dengan produk serupa di tingkat regional bahkan nasional. (Dewi Setyaningsih/MZ)

Posting Komentar

0 Komentar