TOT DPL Maksimalkan Pendampingan KKN IPMAFA

Tidak lama lagi, Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) menerjunkan mahasiswanya dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ke tujuh kalinya. Dengan diikuti oleh 218 mahasiswa dari empat program studi, KKN Ipmafa kali ini bertempat di dua lokasi yakni Kecamatan Gembong dan Tlogowungu Pati. Menurut jadwal yang ditetapkan tim panitia KKN tahun 2016, KKN akan berlangsung selama tiga bulan yang terdiri dari pembekalan, observasi lapangan dan live in atau tinggal menetap bersama masyarakat.

Dalam pelaksanaanya, KKN Ipmafa dipersiapkan dengan matang agar saat mahasiswa terjun di lapangan nanti, program dan perencanaan KKN yang dibuat benar-benar dapat terlaksana dan memberi dampak posisitif bagi masyarakat. Tim pantia KKN melakukan pembekalan yang cukup kepada mahasiswa peserta KKN sekaligus para dosen pembimbing lapangan (DPL).

Setelah sebelumnya melakukan sosialisasi kepada para calon peserta KKN, kali ini panitia melakukan training of trainer (TOT) kepada DPL yang berjumlah 26 orang (28/5/2016). Pembekalan ini dikemas secara santai di ruang auditorium kampus sejak pukul 08.30 sampai 13.00 dengan narasumber tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Sholahuddin MA dan Srin Naharin MSI. Keduanya adalah peneliti senior LPPM yang sudah beberapa kali pernah mengalami menjadi DPL.

Rektor Ipmafa, Abdul Ghofarrozin MEd, dalam pembukaannya menyampaikan bahwa Ipmafa sebagai lembaga pesantren memiliki fungsi sosial dalam mengembangkan masyarakat. Artinya pesantren harus hadir sebagai problem solver di tengah persoalan yang dihadapi masyarakat. Ia menambahkan bahwa konsep KKN Ipmafa pada saatnya nanti harus memiliki ciri khas sendiri ala pesantren atau ala Ipmafa.

Selain itu, Rozin menekankan tentang program KKN yang dibuat sebaiknya merupakan program yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan berjangka panjang. Dengan waktu penerjunan selama satu setangah bulan, program yang dicanangkan harus disesuaikan dan realistis. Selain itu Rozin mendorong para DPL agar memahami konsep KKN Ipmafa dengan baik. “DPL harus mengawal mahasiswanya selama KKN, harus proaktif dengan mahasiswa, dan paham tentang visi-misi utama KKN”, imbuhnya.

Selanjutnya, direktur LPPM Sholahuddin menyampaikan banyak hal terkait konsep KKN Posdaya dan tahapan-tahapan pembentukannya. Dosen yang akrab dipanggil Sholah ini menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan KKN Tematik Posdaya, setidaknya ada empat pilar pengembangan masyarakat yang harus disentuh meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup.

Setelah penyampaian konsep KKN Posdaya, ToT diisi dengan pembacaan ketua panitia KKN, Isyrokh Fuaidi LLM terkait dengan tugas DPL selama proses KKN. Selain itu, Isyrokh juga menjelaskan tentang tata tertib KKN kepada para DPL. Sesi terakhir diisi oleh paparan Sri Naharin yang menjelaskan secara teknis tentang teknik observasi lapangan dan fasilitasi, focused group discussion, dan lokakarya mini.

Posting Komentar

0 Komentar