"Saya berharap
agar posyandu remaja ini dapat berjalan dengan baik dan kader remaja yang
dilantik dapat menjalankan tujuan utamanya untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang peduli remaja," tutur Sukarji.
Sebelumnya Desa Dukuhseti sudah memiliki 12 posyandu; berupa
11 posyandu balita dan 1 posyandu lansia. Dengan suksesnya acara tersebut,
untuk pertama kalinya Kecamatan Dukuhseti memiliki satu-satunya posyandu
remaja.
Sukarji mengaku telah melihat keberhasilan posyandu dalam
memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi, balita dan
lansia. Untuk itu diperlukan pengembangan model posyandu yang sama dengan sasaran
anak-anak remaja.
"Posyandu remaja
diharapkan menjadi sebuah wadah masyarakat yang memfasilitasi remaja dalam
memahami permasalahan kesehatan mereka, memperluas jangkauan Puskesmas PKPR
dalam memberikan pelayanan promotif dan preventif kepada sasaran remaja,"
imbuh Sukarji.
Selaras dengan penuturan Koordinator KKN Imafa Desa
Dukuhseti, bahwa dalam membentuk posyandu remaja setidaknya diperlukan lima
kader untuk masing-masing dukuh. Tujuan pembentukan posyandu remaja memberikan
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, memberikan pengetahuan
pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi, dan Napza bagi remaja serta
menciptakan wadah generasi muda di Desa Dukuhseti sebagai wadah pembinaan dan
memahami pentingnya gaya hidup sehat.
Perwakilan Puskesmas Dukuhseti Yayahrini menilai, remaja
sebagai penerus dan calon pemimpin bangsa di masa depan mendapatkan hak dan
kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, terjamin
kelangsungan hidupnya, bebas dari tindakan diskriminasi dan perlakuan yang
salah, termasuk terlindungi dari berbagai masalah kesehatan.
"Dalam masalah
kesehatan pada kelompok remaja ini terutama disebabkan karena kecenderungan
untuk perilaku yang berisiko. Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja,
tentunya memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang
melibatkan semua unsur dari lintas program dan sektor terkait," jelas
Yayahrini.
Yayahrini menambahkan bahwa Kementarian Kesehatan telah
mengembangkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas dengan
paket pelayanan komprehensif bagi kesehatan remaja meliputi KIE, konseling,
pembinaan konselor sebaya, layanan klinis/medis dan rujukan termasuk
pemberdayaan masyarakat.
Namun menurut Yayahrini pelayanan di dalam gedung yang
diberikan oleh tenaga kesehatan masih memiliki keterbatasan jumlah sarana dan
hambatan terkait akses. Hal itu dikarenakan faktor geografis yang beragam.
Itulah mengapa hal tersebut membutuhkan upaya pemberdayaan masyarakat agar
turut serta secara mandiri dalam upaya promotif serta preventif seperti
posyandu.
Pada kesempatan ini Kepala Desa Dukuhseti menyampaikan rasa
terimakasihnya kepada semua pihak yang terlibat, sehingga Desa Dukuhseti dapat
menerapkan pelayanan remaja dengan mengacu pada standar pelayanan nasional, sekaligus
melaunching dan melantik kader posyandu remaja.
Kegiatan launching dan pelantikan tersebut digelar KKN
Ipmafa bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan dan perangkat Desa Dukuhseti.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat, Koramil,
Kapolsek, BPD Desa, Kepala Puskesmas Kecamatan, Ibu-ibu PKK Desa, dan 50
anggota Posyandu Remaja Nurussyifa Desa Dukuhseti.
0 Komentar