Pelepasan KKN IPMAFA: Internalisasi Nilai-Nilai Pesantren dan Entrepreneurship

Redaksi IPMAFA –  Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) resmi dilepaskan Selasa (1/8/2023) di halaman kampus. KKN tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-nilai Pesantren dan Entrepreneurship”.

Wakil Rektor I Dr. A. Dimyati, M.Ag menjelaskan salah satu harapan dari tema tersebut adalah mahasiswa mampu menginternalisasikan nilai-nilai pesantren kepada diri sendiri dan kepada masyarakat. Baik dalam menyusun program maupun dalam bertingkah laku.

“Pemberdayaan masyarakat, itu artinya mengoptimalkan apa yang dimiliki masyarakat supaya mereka bisa menyelesaikan masalah sendiri menggunakan apa yang mereka miliki, makanya konsepnya adalah pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas, artinya mereka berdaya melalui apa yang mereka miliki sendiri,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan pemilihan tema entrepreneurship sebagai basis supaya program KKN bisa mengkader orang yang mempunyai potensi dan kemampuan dalam suatu bidang agar semakin berdaya lagi.

Salah satu peserta KKN, Nadia Ma’unatul Laili, Mahasiswi Progam Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) menjelaskan dengan kegiatan ini nantinya mahasiswa akan lebih tahu dan belajar tentang masyarakat melalui pengalaman hidup berdampingan selama 45 hari.

“Kita nanti kan pada akhirnya akan kembali ke masyarakat. Jadi dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat,” tambah Nadia anggota KKN Wisanggeni tersebut.

Ia mengungkapkan program unggulan kelompoknya adalah bidang Sosial-Keagamaan. Programnya membuat acara sholawat dan pengajian, beserta santunan kepada yatim piatu setempat.

“Kemungkinan akan dilaksanakan awal September, dikarenakan kegiatan ini nanti akan dibarengi dengan momen rutinan Jumat Kliwon warga Desa Galang-Keling,” tambahnya.

Nadia juga menyampaikan pesan kepada teman-teman KKN lain agar menikmati proses KKN, laksanakan program kerja dan fokus pada tujuan sebagaimana yang telah disampaikan saat pelepasan KKN.

“Saya siap mengikuti KKN ini, jika dihitung dengan persentasi mungkin sebesar 99,9%, yang 0,1% nya itu kan sempurna, segala bentuk kesempurnaan hanya milik Allah,” ungkapya.

Di lain kesempatan ketua KKN AKSARA, Ali Andre Yusuf menjelaskan bahwa kelompoknya memiliki program unggulan di bidang pendidikan.

“Ketika observasi, kami menemukan salah satu pemetaan masalah, yaitu terkait pendidik di jenjang sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah itu masih belum bisa menggunakan media pembelajaran berbasis online,” ungkap ketua kelompok KKN yang anggotanya terdiri dari 7 perempuan dan 3 laki-laki tersebut.

Dengan pemetaan masalah tersebut terbentuklah salah satu program memberikan pelatihan pengoperasian Microsoft Office Word bagi guru sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di lokasi KKN.

“Sebagai mahasiswa kami merasa bahwa secara tidak langsung, kami memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan yang sudah kita pelajari di kampus kepada masyarakat. Melalui KKN ini merupakan salah satu tempat bagi kami untuk mengimplementasikan apa yang sudah kita pelajari di IPMAFA,” jelas Ali.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPMAFA M. Sofyan Alnashr M.Pd.I menambahkan bahwa KKN Tahun ini diikuti oleh 248 mahasiswa yang terbagi menjadi 24 kelompok.

“Sedangkan tempatnya dibagi 2, yaitu Kecamatan Trangkil dan Kecamatan Keling. Untuk Trangkil ada 16 desa dan semuanya ada mahasiswa KKN di sana. Untuk di Keling dari 12 desa ada 8 desa yang diisi oleh mahasiswa KKN,” tambah Sofyan

Pelepasan peserta KKN tersebut dihadiri Wakil Rektor I, II, III, Dekan Fakultas, Ketua Prodi dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) masing-masing kelompok.

Ketua LPPM berharap apa yang mahasiswa dapatkan dari kampus mampu diimplementasikan ke tengah masyarakat. Sofyan mengatakan barangkali tidak mudah, tapi dengan adanya KKN minimal mahasiswa akan menemukan masalah yang mungkin tidak ditemukan secara teoritis.

Jadi teori yang didapat dikampus diterapkan secara langsung. Jadi misal mahasiswa  prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) tidak serta merta KKN harus selalu berhubungan dengan materi-materi KPI, tapi belajar secara menyeluruh,” pungkasnya. (Aen-02/Nis-03/Uha-01)

 

Posting Komentar

0 Komentar