
Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Pakis pada Jumat (22/8/2025) dan diikuti sekitar 30 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga generasi muda.
Kegiatan yang dipimpin oleh Koordinator Desa Mohammad Musyafak dan penanggung jawab program divisi kesehatan, Hani Zaimah, ini bertujuan memberikan edukasi pemanfaatan limbah biji alpukat yang selama ini sering terbuang percuma. Padahal, biji alpukat diketahui mengandung antioksidan, serat, serta nutrisi alami yang baik untuk kesehatan.
“Selama ini, biji alpukat dianggap sampah. Padahal, dengan sedikit kreativitas, biji ini bisa diolah menjadi kopi herbal yang nikmat, menyehatkan, sekaligus bernilai ekonomi. Inilah semangat KKN kami, menghadirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat,” terang Mohammad Musyafak.
Pelatihan ini tidak hanya berupa paparan teori, tetapi juga praktik langsung. Mahasiswa KKN mendemonstrasikan proses pengolahan mulai dari pembersihan, penyangraian, hingga penggilingan biji alpukat menjadi bubuk kopi siap seduh. Peserta pun antusias mencoba langkah demi langkah, hingga akhirnya bisa menyeduh kopi alpukat buatan sendiri.
Siti Aminah, salah satu peserta, mengaku baru mengetahui manfaat biji alpukat. “Saya baru tahu kalau biji alpukat bisa diolah jadi kopi. Rasanya unik dan aromanya wangi. Saya tertarik untuk mencoba membuatnya di rumah,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan warga lainnya. “Kami senang karena mahasiswa KKN tidak hanya memberi teori, tapi juga praktik langsung. Jadi kami lebih mudah paham cara mengolahnya,” ujarnya.
Inovasi kopi biji alpukat ini diharapkan menjadi langkah kecil Desa Pakis untuk berkontribusi pada tiga hal sekaligus: meningkatkan kesehatan masyarakat, menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah, serta mendukung kemandirian ekonomi desa.
Hani menuturkan program ini sejalan dengan tren nasional yang mendorong pemanfaatan potensi lokal serta pengembangan produk berbasis herbal dan ramah lingkungan.
“Jika dikelola serius, kopi biji alpukat berpeluang menjadi produk khas Desa Pakis yang bernilai jual tinggi dan mampu membuka peluang usaha baru bagi warganya,” tuturnya.
Acara berlangsung lancar dan penuh semangat, meninggalkan kesan positif di kalangan masyarakat. KKN IPMAFA-Berpakti pun berhasil membuktikan bahwa dari sebuah biji kecil yang sering terbuang, dapat lahir manfaat besar bagi desa. (Irfan Jalalil Ikrom/MZ)
0 Komentar