Koordinator Desa (Kordes) Siti Marfu’ah mengungkapkan kegiatan ini berangkat dari kebutuhan pentingnya stimulasi motorik kasar pada anak usia dini sebagai fondasi tumbuh kembang.
“Melalui gerakan sederhana, permainan, dan aktivitas kreatif ini, anak-anak dapat melatih koordinasi tubuh, keseimbangan, kekuatan otot, hingga rasa percaya diri,” tutur Marfu’ah.
Belajar Sambil Bermain: Senam, Game, dan Cap Tangan
Dalam pelaksanaannya, tim KKN mengajak anak-anak untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari senam peregangan otot, bermain bola dengan dihimpit kaki sambil berjalan, hingga membuat cap tangan berwarna-warni.
Semua kegiatan dikemas seperti permainan sehingga anak-anak tidak merasa sedang belajar, melainkan menikmati pengalaman baru.
“Anak-anak sangat senang karena merasakan belajar sambil bermain. Ada suasana baru pada pembelajaran dengan tempat yang sama, tapi dengan metode yang berbeda,” ungkap Eliza, salah satu guru RA Miftahul Hidayah yang mendampingi kegiatan.
Apresiasi dari Pihak Sekolah dan Kordes
Eliza menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa KKN yang menghadirkan pembelajaran kreatif di luar kelas.
Menurutnya, metode ini membantu anak-anak lebih aktif sekaligus memberikan inspirasi baru bagi para guru untuk mengembangkan kegiatan belajar yang lebih variatif.
Kordes Siti Marfu’ah, juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam mendukung pendidikan anak usia dini di desa.
“Anak-anak butuh stimulus yang tepat. Melalui program ini, mereka bisa tumbuh dengan sehat, ceria, dan penuh semangat,” ujarnya.
Komitmen KKN AgenZ untuk Pendidikan Anak Usia Dini
Program Gerak Ceria menjadi salah satu agenda utama KKN IPMAFA AgenZ di Desa Jinggotan, yang fokus pada pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini.
Mahasiswa berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak berkelanjutan bagi sekolah, guru, dan orang tua dalam menciptakan pola pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, sekaligus bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Dengan penuh antusias, anak-anak pun pulang membawa pengalaman baru, keceriaan, serta jejak warna-warni cap tangan mereka—sebuah simbol kecil dari langkah awal menuju perkembangan motorik kasar yang sehat dan optimal. (Siti Marfu’ah/MZ)
0 Komentar