KKN IPMAFA, Pati, 1 Agustus 2025 — Sebanyak 261 mahasiswa Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) secara resmi diterjunkan ke dua wilayah sekaligus, yakni Kecamatan Kembang (Jepara) dan Kecamatan Tambakromo (Pati), dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 bertajuk “Membangun Smart Village Berbasis Kearifan Lokal.”
Acara pelepasan dilaksanakan di Aula 1 IPMAFA dan dihadiri oleh berbagai pihak strategis, mulai dari Bapperida Kabupaten Pati, Bappeda Kabupaten Jepara, camat dari dua kecamatan lokasi KKN, hingga jajaran pimpinan kampus.
KKN Bukan Sekadar Turun ke Desa
Dalam laporan pembuka, Ketua LPPM IPMAFA, Ahmad Nashiruddin, M.Pd., menegaskan bahwa KKN tahun ini bukan berorientasi pada hasil fisik semata, melainkan pada pemberdayaan masyarakat.
Nashiruddin juga menjabarkan lokasi serta jumlah peserta KKN tahun ini. Kecamatan Tambakromo akan menjadi tempat pengabdian bagi 181 mahasiswa, sementara Kecamatan Kembang akan menampung 80 mahasiswa.
Mereka berasal dari berbagai program studi, termasuk PGMI, PIAUD, PBA, PS, KPI, ZAWA, dan PMI, serta akan didampingi oleh 13 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
15 Tahun Dinamis, Kini Mengakar pada Pemberdayaan
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. A. Dimyati, M.Ag., menambahkan refleksi historis perjalanan KKN IPMAFA yang telah memasuki penyelenggaraan ke-15 sejak 2012. Menurutnya, dinamika pengembangan metode dari tahun ke tahun merupakan bentuk keseriusan IPMAFA dalam memastikan bahwa KKN menjadi media belajar yang riil dan berdampak.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk menjaga sikap dan perilaku selama KKN.
"Bawa nilai-nilai pesantren ke masyarakat. Jangan hanya jago teori, tapi juga harus jadi teladan. Saling mengingatkan kalau ada salah," tambahnya.
KKN: Ilmu Bertemu Kenyataan
Pandangan menarik disampaikan oleh Kepala Bapperida Kabupaten Pati, Dr. Muhtar, S.IP., M.M. Ia mengurai filosofi KKN sebagai proses berlapis: Kuliah, Kerja, dan harus Nyata.
Ia menekankan pentingnya ketauladanan dalam menjalankan program. Menurutnya, konsep yang bagus tidak cukup kalau tidak disertai sikap dan akhlak yang mencerminkan integritas.
“Anda bukan datang sebagai penguasa ilmu, tetapi sebagai pembelajar yang membawa solusi,” katanya.
Kearifan Lokal sebagai Aset Pemberdayaan
Senada dengan hal itu, perwakilan Bappeda Kabupaten Jepara, Elly Widyastuti, STP., MM., mengapresiasi pendekatan IPMAFA yang menekankan kearifan lokal sebagai kunci pemberdayaan.
Ia menambahkan bahwa Jepara menyambut KKN IPMAFA dengan tangan terbuka.
"Kami senang meski hanya satu kecamatan yang ditempati KKN, kami yakin kehadiran kalian akan membawa manfaat, bukan hanya karena ilmu kalian, tetapi juga karena akhlak kalian," ujarnya.
Acara diakhiri dengan penyematan ID Card secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa, dilanjutkan doa, dan penutup.
“Selamat mengabdi, para pejuang desa. Jadilah cermin kebaikan, agen perubahan, dan jembatan antara kampus dan masyarakat,” pungkas Fajar.
0 Komentar