KKN IPMAFA Dorong Program Berkelanjutan di Lima Desa Tambakromo Melalui Monev Tahap I

Foto bersama Tim Monev dengan KKN Desa Maitan, Tambakromo, Pati, Kamis (14/8/2025).

KKN IPMAFA, Pati — Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tahap I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) di Kecamatan Tambakromo, Kamis (14/8/2025), menjadi momentum penting untuk mengukur efektivitas program mahasiswa sekaligus menguatkan arah kegiatan agar berkelanjutan.

Tim monev yang terdiri dari Sofyan AlNashr selaku pelaksana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Ahmad Nashirudin, dan Ketua Panitia KKN Fajar Adhi Kurniawan mengunjungi lima desa lokasi KKN, yaitu Pakis, Wukirsari, Maitan, Larangan, dan Karangawen.

Setiap kunjungan dimulai dengan pengecekan log book mandiri, buku tamu, dan kelengkapan administrasi.

Tim KKN Desa Maitan, Tambakromo, Pati, memeragakan proses pembuatan keset dari bahan baku kain perca, Kamis (14/8/2025).

Tim juga memverifikasi apakah revisi program pasca-presentasi pra-live in telah selesai dikerjakan, memantau progres kegiatan yang telah berjalan, serta mengidentifikasi kendala di lapangan.

“Saya melihat masih ada program yang sifatnya sekali selesai, seperti bersih-bersih masjid, pemasangan plang, nobar, atau festival rebana. Setelah itu tidak ada interaksi lagi dengan masyarakat,” ungkap Sofyan.

Ia menegaskan pentingnya kesinambungan, misalnya pelatihan pengolahan jagung menjadi marning yang dilanjutkan dengan pemasaran digital oleh warga.

“Kaji kembali programnya. Program kita harus berkelanjutan dan berbasis ABCD (Asset Based Community-driven Development), bukan sekadar sekali jalan,” tambahnya.

Tim KKN Desa Larangan, Tambakromo, Pati, saat menunjukkan salah satu produknya berupa Cornevolution, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, keberhasilan program tidak lepas dari kolaborasi lintas elemen masyarakat.

Nashiruddin menyoroti adanya kendala internal salah satu kelompok, terutama koordinasi awal saat menentukan program kerja.

“Ada kelompok yang mengalami kendala miss communication pra-live in, sehingga pelaksanaan awal agak terhambat. Tapi setelah live in, masalah mulai teratasi,” jelasnya.

LPPM pun menghimbau agar masalah internal dapat diselesaikan dengan tetap membangun berkoordinasi baik bersama anggota maupun DPL tanpa mengganggu jalannya program.

Baik tim Monev, LPPM, maupun panitia KKN sepakat mendorong peningkatan kolaborasi dengan pihak terkait.

Fajar berharap hasil monev kali ini mampu memperkuat pelaksanaan program hingga akhir kegiatan.

“Kami ingin semua berjalan lancar, tepat waktu, sesuai rencana, dan yang terpenting memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tutupnya. (MZ)


Posting Komentar

0 Komentar