![]() |
Kegiatan ini dipimpin oleh Ahmad Nurul Fahmi selaku kordes dengan dukungan penuh dari Divisi Ekonomi Muhammad Khoirul Muna, Ibu-ibu PKK, serta para pelaku UMKM desa.
Menurut Fahmi, bazar ini lahir dari keprihatinan terhadap masih minimnya edukasi makanan sehat di desa, padahal banyak ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil yang memiliki potensi produksi makanan.
“Bazar makanan sehat ini dilakukan untuk mengajak masyarakat lebih peduli pada makanan sehat, terutama untuk anak-anak. Kami ingin jajanan lokal juga bisa jadi pilihan sehat dan bergizi,” ungkapnya.
Dari Pelatihan Hingga Bazar Meriah
Sebelum bazar digelar, para peserta telah mengikuti pelatihan pembuatan sari kacang hijau pada 25 Agustus 2025. Dalam pelatihan tersebut, ibu-ibu PKK diajarkan mengolah kacang hijau menjadi minuman sehat, mulai dari proses perendaman, perebusan, penyaringan, hingga pengemasan ke dalam botol berlabel.
Produk olahan ini kemudian dipasarkan dalam bazar sekaligus memeriahkan HUT ke-80 RI di Lapangan Desa Mangunrekso. Selain sari kacang hijau, sejumlah makanan sehat lainnya dari UMKM desa juga dipamerkan dan dijual.
Salah satu pengunjung, Bu Sheiha, mengaku antusias dengan produk yang ditawarkan. “Kacang hijaunya enak, bergizi, dan menyehatkan. Cocok sekali untuk makanan anak-anak,” tuturnya.
Melalui metode Asset Based Community Development (ABCD), kegiatan ini tidak hanya berfokus pada promosi produk, tetapi juga memberdayakan potensi kuliner lokal agar lebih berkembang.
Muhammad Khoirul Muna, penanggung jawab program ekonomi, menjelaskan bahwa bazar ini menjadi ruang kolaborasi bagi UMKM dan masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemasaran produk lokal, membuka peluang usaha, dan menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis potensi masyarakat,” jelasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, bazar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi desa. (Fatimatuz zahro/MZ)
0 Komentar